salam pembaca


REALITA SEORANG GURU WARTAWAN    OLEH : FANDY AGUSANDI


             Drs. Ridwan atau yang sering disapa Pak Don ini disamping guru seni rupa juga merangkap sebagai seorang wartawan Haluan dan Anggota PWI ( Persatuan Wartawan Indonesia ) perwakilan  Bukittinggi. Bapak kelahiran Batang Palupuh, Kanagarian Koto Rantang 2 Februari 1963 ini pernah dijuluki SUPERSTAR (Suko perai Taruih ) dan ROMANTIS ( Rokok Makan Gratis ). Dan karena profesi wartawan di gratiskan ke luar negri yaitu Singapura tahun 2005 dan Malaysia tahun 2006-2007.
             Lulusan pendidikan jurnalistik ini beralamat Jln. Veteran No. 79 dan Rumah Dinas Kesehatan Puskesmas,Baso.Mempunyai dua oaring anak, Weni Riza Ariani (7) dan Fadil Syahputra Ridwan (6). Dan Ibu dari kedua anak Serta beliau bernama Eliza Qamarudin yang bekerja sebagai Bidan Puskesmas,Baso.Kelahiran Sawah lunto, 15 Mei 1976.
             Sebelum Bapak Don ini guru di SMA Negeri 2 Tilatang Kamang, pernah menjadi guru honor SMA PSM, Guru SMA Cendana Duri, Riau,Guru SMA Banu Hampu, Guru SMA Negeri Palembang, Guru SMA PGRI,Palembang, guru SMA Satria Nusantara, Palembang. Dari SMA ke SMA telah banyak pengalaman yang didapati beliau. Pengalaman yang mengesankan bagi beliau dihormati oleh para pejabat di masyarakat. Dimanapun berada dan dijadikan tempat curhat terhadap masalah. Dan sebaliknya, Pengalaman yang paling buruk dalam hidup beliau pernah diancam akan dibunuh oleh para pelaku narkoba pada tahun 1989.
             Awal beliau menjadi wartawan di kelas 3 SMA tahun 1985. Dan sekarang beliau menjadi wartawan Haluan di SUMBAR yang meliputi berita secara umum.Sebelum bekerja di SUMBAR, beliau menjadi wartawan di SUMSEL. Wartawan Palembang Pos dan Sriwijaya pos meliput berita criminal. Dari perjalanan SUMBAR jauh lebih aman disbanding di SUMSEL. Di SUMBAR ini jarang sekali terjadi kasus criminal sementara di SUMSEL kasus criminal menjadi menu berlimpah setiap hari, ungkap bapak yang perokok berat tersebut.

              Dalam hal lain, menurut beliau tentang keadaan SMA Negeri 2 Tilatang kamang ini, jika dipandang dari segi bangunan banyak kekurangan sarana dan prasarana namun saat kepala sekolah ( Drs. Akmal ) telah ada perpustakaan dan ruang guru serta menjadi nilai plus bagi SMA Negeri 2 Tilatang Kamang yang sekarang telah menjadi pelatihan gulat. Dan dibidang olahraga murid berprestasi ke tingkat nasional.
              Selain itu menurut beliau, “ Dari segi siswanya yang tidak layak bersekolah disini.” Misalnya ada siswa pindahan tidak mudah diterima karena pada umumnya siswa tersebut bermasalah. Tapi sebagian besar motivasi siswanya cukup tinggi khususnya pelajaran jurnalistik. Bukittinggi dan Agam merupakan sekolah ke tiga menerima pendidikan jurnalistik.
            Pelajaran jurnalistik di SMA Negeri 2 Tilatang Kamang ini dijadikan sebuah mata pelajaran yaitu muatan local. Dengan peserta semua siswa tanpa terkecuali sehingga sebagian besar ada siswanya yang mampu menyerap bahkan da yang tidak paham hingga sekarang ini.Namun disekolah lain pendidikan jurnalistik dilakukan secara kilat dengan peserta dipilih sedemikian rupa sehingga pendidikan jurnalistik mudah diserap oleh peserta tersebut
             Walaupun pelajaran ini sulit –sulit mudah tapi sangat penting untuk mempertajam daya tanggkap seseorang, meningkatkan cakrawala berfikir, keterampilan menulis dan meningkatkan daya kritis. Disamping itu, pendidikan jurnalistik merupakan sebuah keterangan yang dapat dijadikan kecakapan hidup karena keterampilan ini membrikan kehidupan bagi yang bersangkutan.
              Alasan memilih jurnalistik dan seni rupa dikarenakan hobi melukis dan menggambar serta pernah mendapat juara 1 tingkat Bukittinggi. Dalam lomba menggambar pada tahun 1977. Dan jurnalistik awal terjun ke dunia ini karena terpengaruh oleh tetangga yang sebelumnya tidak punya bakat sama sekali.
          Harapan beliau ke depan dari SMA Negeri 2 Tilatang  Kamang perlengkapan sarana dan prasarana menyempurnakan program jurnalistik dan diharapkan lahir sebuah wadah untuk menampung berbagai kreativitas pelajar tentang jurnalistik.Dan kepada pelajar “kuasailah B.Inggris karena tidak pandainya B.Inggris untuk menjadi wartawan dan pekerjaan kantor lainnya akan terhalang, dan juga dalamilah ilmu computer.
          Dari menjadi wartawan dan guru beliau sekarang telah sukses. Beliau berbagi tips pada kita “ Selalu berupaya menyesuaiakan diri serta giat, tekun, dan rajinlah belajar dan membaca.Disamping itu beliau dalam belajar amat pandai dan sabar karena walaupun hanya beberapa orang siswa yang mengacuhkan tapi beliau tetap mengajar. Dari ilmu yang beliau berikan sebagian besar siswanya telah mempunyai keterampilan di bidang jurnalistik. Dan juga sangat rapi dan disiplin. Dari kedisiplinan beliau itulah beliau sekarang menjadi sukses.
lalu.dapat dihubungi dengan No. HP 081266509018.Dan beliau mempunyai seorang istri yang